Saat liburan adalah saatnya memanjakan diri untuk pergi berlibur ke tampat wisata. Banyak masyarakat berbondong-bondong pergi untuk memanjakan diri ke tempat wisata contohnya seperti Ancol, Dufan, dan Waterbom. Bagi yang ingin lebih mendekatkan diri ke alam mungkin harus mencoba untuk berlibur ke Cijalu yang terdapat di kota subang. Cijalu merupakan salah satu tempat wisata yang dapat dikunjungi di kota subang. Namun dengan perkembangan zaman sudah jarang orang tua yang mengajak anak-anak mereka untuk lebih mengenal alam lebih jauh. Padahal jika kita mencintai alam maka alam akan mencintai kita. Permasalahan ini mungkin ada beberapa faktor yang membuat orang jarang berkunjung ke tempat wisata Cijalu. Salah satu faktornya adalah fasilitas dari tempat wisata itu sendiri, masih banyak perbaikan-perbaikan yang harus di lakukan. Ini merupakan pekerjaan rumah bagi pemerintah daerah dan pemerintah pusat serta masyarakat agar tempat wisata ini dapat jadi salah satu tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi. Salah satu faktor lainnya adalah, kurangnya sosialisasi tempat wisata tersebut pada para wisatawan. Ini merupakan faktor penting agar tempat wisata ini dapat berkembang. Keindahan pemandangan Cijalu tidak kalah dengan tempat wisata lainnya karena para wisatawan disini dapat sangat dekat dengan alam. Perjalanan menuju tempat wisata ini harus melalui kebun teh yang sangat luas. Jadi para wisatawan dapat melihat keindahan sebelum mencapai tempat tujuan. Udara yang sangat segar dapat menyegarkan tubuh yang selama hidup di kota selalu menghirup CO2 dari asap-asap yang bertebangan dan kali yang airnya jernih turun dari mata air gunung. Ini semua belum seberapa jika dibandingkan dengan keindahan air terjun Cijalu, namun keindahan itu pun rusak karena ulah para manusia-manusia yang tidak bertanggung jawab dengan membuang sampah sembarangan yang membuat keindahan ternodai.
Gambar diatas merupakan pemandangan yang dapat dilihat sepanjang perjalanan menuju tempat wisata Cijalu. Hamparan kebun teh yang hijau dengan beberapa bukit sebagai pemanis pemandangan dan ditambah dengan udara yang segar.
Gambar diatas merupakan salah satu faktor para wisatawan kurang berminat untuk berkunjung karena jalan yang masih belum tertata rapi.
Gambar ini merupakan tempat wisata yang Cijalu yang berada di Subang.
Bioinformatika merupakan ilmu terapan yang lahir dari perkembangan teknologi informasi dibidang molekular. Pembahasan dibidang bioinformatik ini tidak terlepas dari perkembangan biologi molekular modern, salah satunya peningkatan pemahaman manusia dalam bidang genomic yang terdapat dalam molekul DNA. Kemampuan untuk memahami dan memanipulasi kode genetik DNA ini sangat didukung oleh teknologi informasi melalui perkembangan hardware dan soffware. Baik pihak pabrikan sofware dan harware maupun pihak ketiga dalam produksi perangkat lunak. Salah satu contohnya dapat dilihat pada upaya Celera Genomics, perusahaan bioteknologi Amerika Serikat yang melakukan pembacaan sekuen genom manusia yang secara maksimal memanfaatkan teknologi informasi sehingga bisa melakukan pekerjaannya dalam waktu yang singkat (hanya beberapa tahun). Perkembangan teknologi DNA rekombinan memainkan peranan penting dalam lahirnya bioinformatika. Teknologi DNA rekombinan memunculkan suatu pengetahuan baru dalam rekayas...
Nanoteknologi mendeskripsikan ilmu mengenai sistem serta peralatan berproporsi nanometer. Satu nanometer sama dengan seperjuta milimeter. Karena ukurannya yang teramat kecil, tren dalam nanoteknologi condong ke pengembangan sistem dari bawah ke atas (bukan atas ke bawah). Maksudnya para ilmuwan dan teknisi tidak menggunakan materi berukuran besar lalu memotongnya kecil-kecil, tapi menggunakan atom serta molekul sebagai materi blok pembuatan yang fundamental. Konsep self-assembly (sistem dan alat yang mengembangkan dirinya sendiri berdasarkan pada reaksi kimia maupun interaksi yang lain antar komponen berskala nano juga menjadi tren utama dalam nanoteknologi. Meski Richard Feynman adalah orang yang pertama kali mendiskusikan nanoteknologi dalam kuliah “Masih Banyak Ruang di Bagian Paling Bawah” di pertemuan tahunan American Physical Society tahun 1959, tapi yang dianggap menciptakan istilah “nanoteknologi” adalah Norio Taniguchi dalam presentasi konferensi tahun 1974-nya yang berjudul “...
Wah..
BalasHapussayang banget ya tempat indah kaya gitu ga terpelihara...
padahal bisa jadi sumber pendapatan negara tuh...
andai saja ada perhatian sedikit saja, pasti tempat itu jadi tempat wisata yang sangat menarik dan di minati banyak orang...
Bagus sekali ni artikelnya...
mudah-mudahan mentri pariwisata ngeliat...
Hebat kawan...
wah mantap deh bang dimas :P,,
BalasHapuskapan-kapan liburan kesana aja, hahaha,,
tukeran link mas, pasang link gw,, nanti gw pasang link lw,,
http://qodel.blogspot.com/
tuker link bos
BalasHapus